Permasalahan mengenai sampah pasti tidak ada habisnya. Alasannya sederhana, karena setiap orang tanpa disadari pasti menghasilkan sampah di setiap menit bahkan detik. Mungkin bagi sebagian orang, membuang sampah pada tempatnya sudah menyelesaikan masalah sampah. Namun ternyata permasalahan sampah tidak hanya sampai di situ.

Pernahkah terpikir bagaimana kelanjutan dari sampah makanan yang telah dibuang? Bagaimana sampah makanan bisa terurai dan butuh waktu berapa lama? Sebelumnya mari kenali 2 golongan sampah makanan :

  1. Food loss (kehilangan makanan) : terbuang ketika makanan belum sempat dikonsumsi, seperti terbuang saat proses pembuatan, penyimpanan, atau distribusi.
  2. Food waste (sampah makanan) : makanan yang bisa dikonsumsi namun terbuang, seperti makanan yang tidak habis, kadaluarsa, atau tidak matang. Sampah ini yangs sering ditemukan di sekitar kita

Di Indonesia, makanan yang terbuang bisa dikonsumsi oleh 11% penduduk dari total populasi negara, atau sekitar 27 juta jiwa. Selain memperbanyak sampah & menyia-nyiakan makanan, dampak paling berbahaya ialah meningkatkan produksi gas metana (CH4) dan karbon monoksida (CO) yang dapat menambah emisi gas rumah kaca sehingga berbahaya bagi kesehatan manusia. Tidak heran, sampah makanan menjadi salah satu penyumbang terbesar dalam global warming (pemanasan global). Lalu, bagaimana kita bisa mengambil peran dalam menguranginya?

Hal sederhana yang bisa dimulai dalam kehidupan sehari-hari adalah memilah sampah. Biasakan untuk memilah sampah sebelum memberikan atau membuangnya. Hal ini dapat mempermudah proses selanjutnya. Pilahlah sampah menjadi 3 kategori ini :

  1. Sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun). Berasal dari bahan-bahan berbahaya dan beracun, seperti limbah rumah sakit, pabrik, termasuk elektronik bekas. Untuk elektronik, carilah drop box e-waste yang telah disediakan oleh pemerintah.
  2. Anorganik (sampah kering). Terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara alami dan proses penghancurannya membutuhkan penanganan khusus. Contoh : gelas, kaleng, koran, majalah, plastik, kardus dll. Anda bisa mendaur ulang atau memberikan sampah anorganik ke Bank Sampah yang ada di sekitar wilayah Anda.
  3. Organik (sampah basah). Sampah organik bisa dibuat menjadi eco enzyme (cairan multifungsi), veggie stock (kaldu sayur), kompos, dan biopori. Terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai secara alami, seperti sisa dari sayuran hijau, nasi, kulit sayuran, dan buah-buahan. Bisa juga berasal dari hewani, seperti tulang ikan, ayam, daging, kulit hewan, telur, dan makanan laut. Cara ini merupakan salah satu alternatif paling mudah untuk mengurangi sampah makanan. Anda hanya perlu ketekunan dalam proses pengolahannya.

Selain memilah sampah, Anda juga bisa menerapkan 5 cara di bawah ini di restoran Anda :

    1. Simpan dengan benar. Tabel di atas dapat membantu Anda untuk memperpanjang umur makanan. Periksa pula tanggal kadaluarsa pada kemasan.
    2. Beli secukupnya. Buat daftar belanja agar tidak boros dan membeli yang tidak diperlukan.
    3. Terapkan sistem FIFO (First In First Out). Gunakan bahan makanan yang lebih dulu Anda beli untuk menghindari pembusukan dan kadaluarsa.
    4. Buat promo. Dengan adanya promo, maka bahan makanan yang masih tersisa banyak dapat dihabiskan dengan cepat tanpa terbuang sia-sia atau kadaluarsa. Artikel ini dapat membantu Anda untuk membuat promosi.
    5. Maksimalkan penggunaan bahan makanan. Seperti yang sudah dijelaskan, Anda bisa mengolah sampah organik menjadi kompos. Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan makanan sisa untuk diolah lagi, seperti sisa ayam goreng yang bisa dijadikan ayam suwir. 

Sebagai pemilik usaha di bidang makanan dan minuman, penting juga memikirkan dampak atau sampahnya. Jadilah pengusaha pintar yang tidak hanya mengutamakan kualitas resto namun juga ikut membantu menjaga bumi. Kenali tren peduli lingkungan bagi resto Anda di artikel ini.

Forward Together

Jl. R.A. Kartini No.Kav. 8, Cilandak Barat

Kec. Cilandak, Kota Jakarta Selatan,

Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 12430

Terhubung dengan kami
Terms & ConditionsPrivacy Policy
© Grab 2010 - 2025